Denganpenerapan administrasi yang baik, menjadikan sebuah perusahaan atau organisasi bisa memantau apa, bagaimana, dimana, kapan dan mengapa suatu kegiatan dilakukan. Memastikan Keamanan Bagi Kegiatan Usaha. Masing-masing perusahaan atau organisasi pasti membutuhkan kepastian keamanan saat melakukan aktivitas usahanya. Dengan demikian setiap
Ilustrasi petani yang menyiram tanaman untuk meningkatkan produksi. Foto peningkatan produksi secara intensif dan ekstensif dalam bidang pertanian salah satunya adalah pengairan. Peningkatan produksi berarti memperluas suatu kegiatan produksi dengan maksud untuk meningkatkan produk baik secara kualitatif maupun secara peningkatan produksi secara kualitatif, yaitu aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan jenis mutu dan produk yang dijual. Sedangkan peningkatan produksi secara kuantitatif, yaitu aktivitas dalam meningkatkan jumlah Peningkatan Produksi secara Intensif dan EkstensifPeningkatan produksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Ekonomi dan Akuntansi Membina Kompetensi Ekonomi karangan Eeng Contoh Peningkatan Produksi secara IntensifPeningkatan produksi dengan cara intensififikasi merupakan kegiatan perluasan produktivitas dari faktor produksi yang ada pada tiap unit produksi. Contoh peningkatan produksi secara intensif pada bidang pertanian, misalnya, pemupukan yang tercukupi, pengairan yang lebih intensif, penyiraman yang tepat, pemangkasan dahan, penyuluhan pada petani, pemilihan bibit unggul yang tepat, dan pemberantasan contoh peningkatan produksi secara intensif pada bidang industri, yaitu dengan pembagian kerja atau spesialisasi dalam bekerja. Selain itu, peningkatan kemampuan dan keahlian kerja, perbaikan manajemen, penggantian mesin lama dengan mesin yang lebih canggih, dan kerja sama antarperusahaan laman resmi intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang mempunyai lahan pertanian sempit. Awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program pancausaha tani, yang meliputi kegiatan sebagai tanah yang baikPengairan atau irigasi yang teraturPemberantasan hama dan penyakit tanamanb. Contoh Peningkatan Produksi Secara EkstensifikasiPeningkatan produksi secara ekstensif adalah kegiatan perluasan produksi untuk meningkatkan mutu kualitas dan jumlah kuantitas yang dilakukan dengan cara menambah unit produksi peningkatan produksi secara ekstensif pada bidang pertanian, yaitu menambah area, tenaga kerja, dan bibit tanaman. Selanjutnya, memperluas lahan pertanian baru, misalnya, membuka hutan dan semak belukar di daerah sekitar rawa-rawa dan daerah pertanian yang belum dimanfaatkan, hingga membuka persawahan pasang rapat yang membahasa topik peningkatan produksi secara intensif dan ekstensif. Foto Lalu pada bidang bidang industri, yaitu dengan menambah gedung dan mesin produksi. Contoh peningkatan produksi secara ekstensif pada bidang jasa angkutan, misalnya, dengan menambah pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa. Khususnya di daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Irian Dilakukan Peningkatan ProduksiMenurut buku Ekonomi dan Akuntansi Membina Kompetensi Ekonomi karangan Eeng Ahman, berikut alasan dilakukannya peningkatan produksi secara intensif dan manusia akan terus berkembang secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal itu terjadi karena pertambahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, serta peradaban barang mulai rusak, usang, atau musnah dengan demikian perlu diganti atau ditambah dengan barang yang dari manusia itu sendiri untuk selalu meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan dalam hidup.
Kegiatanyang Dilakukan dengan Musyawarah. Dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama. Hasil keputusan musyawarah dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani. Pendapat yang diusulkan mudah dipahami dan tidak memberatkan anggota musyawarah. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur.
Apakah kamu juga melakukan evaluasi usaha? Dalam memulai sebuah bisnis, tentunya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Mulai dari penetapan ide, penentuan modal, target pasar, strategi pemasaran, hingga tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari bisnis yang akan kamu jalankan. Setelah mempersiapkan berbagai aspek tersebut, tentunya kamu sudah siap untuk mulai menjalankan bisnismu sendiri. Ketika menjalankan bisnis atau usaha, kamu juga perlu membuat tolak ukur sebagai acuan untuk menilai tingkat keberhasilan bisnis yang sedang kamu jalankan. Tercapai atau tidaknya target usaha tentunya bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di kemudian hari. Lantas apa itu evaluasi usaha dan seperti apa contohnya? Baca Juga 7 Tahapan Sales untuk Tingkatkan Bisnismu, Sudah Tahu? Pengertian Evaluasi Usaha Foto Apabila saat ini kamu sedang menjalankan usaha, pastinya kamu sudah menghitung berapa besar modal yang dikeluarkan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar modalmu kembali. Pastinya kamu ingin usaha atau bisnis yang kamu jalani bisa mendatangkan keuntungan besar dan menghindari kerugian. Namun, tidak semua bisnis atau usaha selalu mendatangkan keuntungan besar secara instan. Pasalnya, seringkali ketika baru merintis usaha kamu akan menjumpai berbagai kendala yang dapat menghambat penjualan. Kendala-kendala tersebut bisa kamu jadikan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan strategi yang lebih baik di kemudian hari. Tindakan tersebut merupakan contoh dari evaluasi usaha. Lalu apa itu evaluasi usaha? Istilah ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk menilai atau menganalisis kinerja suatu usaha. Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan rencana awal yang dibuat sebelum memulai bisnis dengan hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, suatu usaha dikatakan sukses jika mampu memenuhi kewajibannya atas hutang, modal, dan mendapat keuntungan dari penjualan. Baca Juga Apa Itu Direct Selling? Ketahui 6 Keuntungannya Fungsi dan Kegunaan Evaluasi Usaha Foto Evaluasi usaha dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, kamu bisa melakukan evaluasi setiap bulan, setiap 6 bulan, maupun setiap tahun. Jangka waktu evaluasi usaha tentunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan ataupun jenis usaha yang kamu miliki. Dalam pelaksanaannya, dilakukannya evaluasi memiliki beberapa fungsi yang bisa membantu memudahkanmu dalam mengatur usaha atau bisnis yang kamu jalani. Berikut beberapa fungsi evaluasi yang perlu kamu ketahui. Fungsi selektif, artinya evaluasi usaha memiliki peran untuk menentukan kelayakan suatu aspek. Misalnya untuk menentukan apakah sumber daya manusia yang dimiliki perlu ditambah atau diagnosa, evaluasi usaha berperan dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan dari suatu aspek usaha. Misalnya mengetahui kelebihan dan kekurangan dari strategi pemasaran yang telah penempatan, evaluasi berperan dalam menentukan dimana posisi terbaik untuk menempatkan pegawai atau cakupan pengukuran keberhasilan, artinya evaluasi usaha berperan dalam mengukur tingkat keberhasilan dari kegiatan yang sudah berjalan. Berdasarkan berbagai fungsi evaluasi tersebut, dapat dikatakan bahwa kegunaan dari evaluasi adalah memperkecil resiko kerugian dan mengoptimalkan modal yang dimiliki. Dengan demikian, dilakukannya evaluasi untuk usaha kamu dapat menjadi masukan dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan. Baca Juga Brand Indonesia yang Mendunia, Apa Saja? Tujuan Evaluasi Usaha Foto Setelah menganalisis berbagai aspek-aspek usaha dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari usaha yang sedang kamu jalani, tentunya kamu akan mengetahui sudah sejauh mana tingkat keberhasilan usaha atau bisnis yang kamu miliki. Jadi, tujuan akhir dari evaluasi usaha adalah mengetahui tingkat keberhasilan serta mencari solusi terbaik dari kendala yang dihadapi dalam jangka waktu tertentu. Hasil dari evaluasi ini bisa kamu jadikan sebagai bahan dalam menyusun strategi untuk menentukan arah bisnismu di kemudian hari. Misalnya, saat ini kamu memiliki usaha kuliner yang kamu jual secara langsung di kios atau toko. Setelah menghitung modal yang kamu keluarkan dan target keuntungan yang kamu harapkan, ternyata dalam jangka waktu tertentu usaha kulinermu belum sesuai harapan. Maka, kamu bisa mengevaluasi berbagai aspek usaha, misalnya cara pemasaran yang telah kamu jalankan. Kamu bisa mencoba cara baru dengan memasarkan produk kulinermu secara online agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Baca Juga Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan, Yuk Catat! Tahapan Evaluasi Usaha Foto Sebelum memulai evaluasi usaha, ada beberapa tahapan yang perlu kamu ketahui agar kegiatan evaluasi usahamu berjalan dengan optimal. Tahap-tahap evaluasi tersebut yaitu sebagai berikut 1. Analisis Aspek Pasar Tahapan evaluasi usaha yang pertama adalah analisis pasar. Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui situasi permintaan pasar dan target pasar dari produk yang kamu jual. Dalam tahapan ini, kamu bisa mengukur seberapa tinggi peluang produk yang kamu jual akan diterima dan dibeli oleh konsumen. Kamu perlu menganalisis pergerakan permintaan pasar dan trend pasar pada saat itu. Misalnya, jika kamu menjual produk minuman kemasan, maka kamu perlu menganalisa jenis dan rasa minuman kemasan apa yang sedang diminati dan bagaimana cara memasarkannya. 2. Analisis Teknis Tahapan selanjutnya adalah analisis teknik yang berkaitan dengan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha atau bisnismu. Teknologi yang dimaksud dalam tahapan analisis ini merupakan perangkat atau mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi hingga pemasaran produk. Dalam memilih jenis teknologi yang sesuai, perlu dipertimbangkan dengan modal yang dimiliki, kemampuan SDM, dan standar mutu yang diinginkan konsumen. 3. Analisis Finansial Tahapan akhir dari evaluasi adalah analisis finansial. Analisis finansial berkaitan dengan laporan keungan usaha, seperti laporan laba rugi dan neraca keuangan dalam periode waktu tertentu. Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan posisi finansial usaha yang kamu miliki, apakah berada pada posisi keuangan yang defisit atau surplus untung. Baca Juga Wajib Tahu, Ini Dia 5 Manajemen Rantai Pasokan bagi Bisnis Kapan Waktu yang Tepat untuk Evaluasi Usaha? Foto Evaluasi usaha bisa dilakukan secara rutin maupun secara insidental. Secara rutin, evaluasi ini bisa dilakukan dengan menentukan periode waktu tertentu yang kamu inginkan. Misalnya, kamu bisa melakukan evaluasi untuk usahamu setiap triwulan dan setiap tahun. Kegiatan evaluasi usaha yang dilakukan secara rutin dan konsisten bisa membantu memudahkanmu dalam mengukur keberhasilan usaha. Selain itu, evaluasi usaha juga bisa dilakukan secara insidental atau di luar waktu rutin yang telah kamu tetapkan. Evaluasi secara insidental umumnya dilakukan jika terjadi masalah atau kendala yang signifikan dan berdampak besar terhadap kegiatan usaha yang sedang berjalan. Misalnya, terjadi kenaikan harga secara signifikan bahan dasar yang kamu butuhkan untuk usaha, sehingga berdampak pada modal dan biaya operasional yang kamu keluarkan. Maka, kamu bisa melakukan evaluasi untuk mengatur dan menyesuaikan perubahan tersebut. Nah, itulah penjelasan mengenai evaluasi usaha mulai dari pengertian, fungsi, kegunaan, tujuan, dan tahapan. Pentingnya peran evaluasi usaha dalam menyukseskan bisnis yang kamu jalani menjadikan kegiatan evaluasi usaha ini tidak boleh kamu abaikan. Baca juga 7 Cara Membuat Konten Menarik untuk Bisnis Online Pastinya kamu ingin usaha yang kamu jalani mampu mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang, serta meminimalisir resiko dan kegagalan dari usaha yang kamu jalani. Oleh karenanya, kamu bisa mulai menyusun tahapan evaluasi usahamu sejak awal agar membantu memudahkanmu dalam menghadapi persaingan pasar.
Aktivitas: Kegiatan Belajar: Kompetensi yang Dikembangkan: Mengamati: Melihat, mendengar, meraba, membau menggali informasi tambahan yang dapat dilakukan secara berulang- ulang sampai peserta didik memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan
Daripembahasan tentang definisi aktivitas sendiri, belajar sendiri dan aktivitas belajar menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan proses kegiatan individu baik fisik atau non-fisik yang dilakukan guan mendpatkan perubahan ke arah yang lebih baik (memperoleh pengetahuan dan pengalaman).
Berdasarkanaktivitas pekerjaannya, kegiatan ekonomi ada beberapa jenis, yaitu produksi, distribusi, sampai mengkonsumsi barang atau jasa. Kita bahas lebih detail di bawah ini yuk, Grameds. 1. Kegiatan Ekonomi Produksi Produksi merupakan tindakan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa.
Gurudan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Aktivitas Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Penilaian hasil/produk gerak spesifik menendang dan menahan boladilakukan siswa selama 30 detik
Bermainadalah pilihan anak. Anak-anak memilih secara bebas sehingga apabila seorang anak dipakasa untuk bermain, sekali pun mungkin dilakukan dengan cara yang halus maka aktivitas itu bukan merupakan aktivitas dan bukan lagi bukan lagi kegiatan bermain atau non play. 3. Bermain adalah permainan yang menyenangkan.
6zf6N. 53isiw8l6f.pages.dev/17853isiw8l6f.pages.dev/16253isiw8l6f.pages.dev/19153isiw8l6f.pages.dev/20653isiw8l6f.pages.dev/30853isiw8l6f.pages.dev/21653isiw8l6f.pages.dev/31153isiw8l6f.pages.dev/2253isiw8l6f.pages.dev/204
kegiatan aktivitas yang dilakukan hasil